Selasa, 18 September 2012

Suku Rejang Berasal dari Bidara Cina

Suku Rejang adalah salah satu suku tertua di pulau Sumatra selain suku bangsa Melayu. Suku rejang diyakini berasal dari daerah Sumatera bagian utara dan kemudian menyebar sampai ke daerah Lebong, kepahiang, sampai di tepi sungai ulu musi di perbatasan dengan Sumatera Selatan. Suku rejang terbanyak menempati Kabupaten rejang Lebong yang kini memekarkan diri menjadi kabupaten Rejang Lebong(induk), Kabupaten Lebong dan Kabupaten Kepahiang. Bila kita lihat dari dialek bahasa yang digunakan, sangat jelas perbedaan antara bahasa Melayu dan bahasa daerah di Sumatra lainnya dengan bahasa Rejang. Suku Rejang menempati Bengkulu Utara, Lebong dan di kabupaten Rejang Lebong. Suku ini merupakan terbesar di provinsi Bengkulu.
Berdasarkan Tambo, orang Rejang berasal dari Bidara Cina melewati Pagaruyung, juga dari Majapahit dari Jawa. Mata pencaharian penduduk umumnya bertani, baik pertanian padi di sawah maupun perkebunan seperti cengkeh, lada, buah-buahan, dan sebagainya.
Pada masyarakat suku Rejang, disatu dusun terdiri dari kelompok yang terikat atas, dasar ikatan perjanjian pada saat sebelum upacara perkawinan menurut aksen bekulo. Pada prinsipnya ada tiga macam yaitu asen Beleket, asen Semendo dan Semendo rajo-rajo. Yang dimaksud beleket adalah perempuan masuk atau ikut kepada keluarga suami, jadi berlaku sistem partrilikal. Semendo berarti laki-laki masuk atau ikut kepada keluarga istri berarti termasuk sisitem matrilokal. Sedangkan Semendo berarti bebas memilih atau bilokal.
John Marsden, Residen Inggris di Lais (1775-1779) menceritakan tentang adanya empat Petulai Rejang diantaranya Jekalang (Joorcalang), Selupuak (Selopoo), Manai (Beremani), Tubey (Tubay) di sisi lain Dr. J.W. Van Royen dalam Laporannya “adat-Federatie in de Residentie’s Bengkoelen en Palembang” menyatakan bahwa Marga-Marga tersebut merupakan kesatuan Rejang yang paling murni.